Proses Penulisan Artikel Ilmiah Tahap 1 (Film "Dua Garis Biru" Karya Gina S. Noer)
Mendekripsi Pesan dalam Film : Film "Dua Garis Biru" Karya Gina S. Noer
Muhammad Rafi Arhab
Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Indraprastha PGRI
Jl. Nangka Raya No.58 C, RT.5/RW.5, Tj. Bar., Kec. Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan
e-mail : muhammadrafiarhab26@gmail.com
Karya Film dari Gina S. Noer yang berjudul "Dua Garis Biru" akan saya jadikan objek dalam penilitian kali ini dan teori yang saya gunakan ialah Teori Semiotika dari Roland Barthes.
1. Latar Belakang Singkat
Film "Dua Garis Biru" menghadirkan makna mendalam yang mencerminkan realitas sosial di Indonesia. Gina S. Noer, sutradara film ini, bermaksud menyampaikan pesan tentang diskriminasi gender terhadap perempuan, sebuah isu yang umum terjadi di masyarakat. Melalui kisah cinta Dara (Zara JKT48) dan Bima (Angga Yunanda), film ini tidak hanya menjadi perjalanan romantis remaja, tetapi juga menjadi sarana edukasi seksual yang penting bagi remaja dan orang tua.
Penceritaan yang awalnya penuh keceriaan berubah drastis ketika Dara hamil, menggambarkan tantangan dan perjuangan yang dihadapi oleh pasangan muda ini. Film ini mencoba menggambarkan konsekuensi dari keputusan mereka dan mengajak penonton untuk mempertimbangkan pentingnya pendidikan seksual.
Meskipun film ini menciptakan dampak emosional dan membawa banyak pelajaran, tidak semua pihak menerima dengan baik. Kontroversi muncul sejak perilisan trailernya, dengan beberapa pihak menyatakan bahwa film ini tidak layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat, khususnya remaja. Meskipun demikian, terdapat pula dukungan yang berargumen untuk melihat film ini dari sisi positifnya.
2. Rumusan Masalah
- Bagaimana penerimaan khalayak dalam film “Dua Garis Biru” Karya Gina S. Noer
Komentar
Posting Komentar